Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Jajagi Pengembangan Gunungireng Dengan Perguruan Tinggi, Salah Satunya IST AKPRIND Yogyakarta
Teknik Geologi – Kabupaten Gunungkidul didominasi oleh pegunungan yang merupakan bagian barat dari Pegunungan Sewu atau Pegunungan Kapur Selatan (dari nama alias inilah “Gunungkidul” diturunkan), yang membentang di selatan Pulau Jawa mulai dari kawasan tersebut ke arah timur hingga Kabupaten Tulungagung.
Pegunungan Kidul terbentuk dari batu gamping, menandakan bahwa pada masa lalu merupakan dasar laut. Temuan-temuan fosil hewan laut purba mendukung anggapan ini. Kawasan ini mulai menjadi daratan akibat pengangkatan-pengangkatan tektonik dan vulkanik sejak dulu.
Kecamatan Patuk mempunyai banyak potensi wisata alam yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Selain Gunung Nglanggeran yang terlebih dahulu populer sebagai situs gunung api purba, di wilayah ini juga terdapat situs geologi gunung api purba Gunung Ireng.
Untuk memfasilitasi keinginan tersebut, Bappeda Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya Perguruan Tinggi. Melalui Program Pengembangan Desa Mitra Kemenristikdikti, Bappeda mendukung Institut Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND Yogyakarta untuk melakukan identifikasi potensi melalui penyusunan Masterplan Pengelolaan Geowisata dan Museum Geologi Gunung Ireng.

Penyusunan Masterplan tersebut sangat penting untuk mengetahui kondisi wilayah dan memberikan arah bagi pengembangan kawasan tersebut. Tindak lanjut dari program kerjasama Bappeda dengan Perguruan Tinggi, pada tanggal 14 Desember 2018 Tim Pengabdian Kepada Masyarakat yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Teknologi Mineral IST AKPRIND, Dr. Sri Mulyaningsih melaksanakan presentasi di Kecamatan Patuk yang dihadiri oleh tokoh masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah tentang rencana penyusunan Masterplan Pengelolaan Geowisata dan Museum Geologi Gunung Ireng.
Pada acara tersebut, Tim menyampaikan gagasan tentang pengembangan kawasan Gunung Ireng melalui serangkaian tahapan, yaitu :
Tahun Pertama : penyusunan masterplan museum geologi gunung api purba, selanjutnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Pada tahun pertama ini pula, Tim juga akan menyampaikan masterplan kepada Pemerintah Daerah.
Tahun Kedua : Tim Pengabdian Kepada Masyarakat akan menjadi fasilitator dan penghubung antara Pokdarwis Desa Pengkok dengan Pemerintah Daerah, sehingga geowisata dan rencana pembangunan museum geologi gunung api purba dapat terealisasi dengan dukungan Pemerintah Daerah.
Tahap Ketiga adalah pengujian sistem pengelolaan geowisata, penyempurnaan, pelatihan-pelatihan kepada masyarakat.
Secara umum, target yang ingin diraih oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat tersebut adalah blueprint Masterplan Desa Wisata Gunung Ireng yang dilanjutkan dengan penyusunan Detailed Engineering Design museum geologi yang siap ditindaklanjuti aplikasinya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Bappeda Gunungkidul yang diwakili oleh Kepala Bidang Litbang dan Pengendalian, Rismiyadi, SP.M.Si menyampaikan bahwa peran Perguruan Tinggi sangat dibutuhkan dalam pengembangan potensi dan inovasi, serta membantu memecahkan berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi diharapkan ada desiminasi teknologi dan hilirisasi hasil-hasil penelitian agar bisa diterapkan dan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Terkait dengan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh IST AKPRIND, Pemerintah Daerah menyambut baik program tersebut dan untuk itu dibutuhkan dukungan masyarakat dan Pemerintah DIY.
dikutip dari Website http://bappeda.gunungkidulkab.go.id